PEMERINTAH DESA MAMA GELAR REMBUK STUNTING, PERKUAT KOMITMEN CEGAH STUNTING SECARA KOLEKTIF

Pemerintah Desa Mama, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, menggelar kegiatan Rembuk Stunting sebagai langkah strategis dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di wilayah desa.

Lopok, 25 Juli 2025 – Dalam upaya menekan angka stunting serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini, Pemerintah Desa Mama, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan kegiatan Rembuk Stunting yang dihadiri oleh berbagai elemen penting desa. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional percepatan penurunan stunting dan menjadi forum musyawarah bersama untuk merumuskan langkah konkret dan terintegrasi di tingkat desa.

Acara dilaksanakan di Aula Kantor Desa Mama dan dipimpin langsung oleh Kepala Desa Mama, Bapak Mustafa, S.H., didampingi oleh Sekretaris Desa, Bapak Edy Wahyudi, S.E.. Kegiatan ini turut melibatkan unsur:

  • Pemerintah Desa

  • Tim Penggerak PKK

  • Tim Promosi Kesehatan dan Ahli Gizi Puskesmas Lopok

  • Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

  • Kader Kesehatan dan Posyandu

  • Tokoh Agama (Toga)

  • Tokoh Masyarakat (Toma)

Dalam sambutannya, Kepala Desa menekankan bahwa pencegahan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. Ia mengajak seluruh unsur untuk bergerak bersama, mulai dari lingkungan terkecil di rumah tangga hingga tingkat kelembagaan desa.

"Masalah stunting bukan hanya berdampak hari ini, tapi akan menentukan masa depan desa kita. Karena itu, tidak cukup hanya dengan program, tetapi harus dibarengi dengan komitmen dan kolaborasi nyata dari semua pihak," ujar Bapak Mustafa.

Kegiatan ini menjadi ruang diskusi dan evaluasi terhadap capaian serta tantangan dalam penanganan stunting di Desa Mama. Tim Promkes dan Gizi dari Puskesmas Lopok memaparkan kondisi riil di lapangan, termasuk masih adanya anak-anak dengan risiko stunting yang memerlukan perhatian khusus.

PKK Desa Mama dalam kesempatan tersebut menegaskan akan terus memperkuat edukasi pola asuh dan gizi keluarga, serta pengaktifan dasawisma dalam pendataan dan pendampingan rumah tangga dengan balita. Sementara itu, para tokoh masyarakat dan tokoh agama menyatakan kesiapan mereka mendukung gerakan pencegahan stunting melalui pendekatan edukatif, sosial, dan spiritual kepada warga.

Dari hasil diskusi dan rembug bersama, kegiatan ini menghasilkan beberapa kesepakatan penting, antara lain:

  1. Mengusulkan program Penyuluhan Pola Hidup Sehat untuk dimasukkan dalam penganggaran tahun 2026, sebagai bagian dari upaya jangka panjang membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan, sanitasi, gizi, dan perilaku hidup sehat lainnya.

  2. Pelaksanaan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk bayi dan balita sebagai upaya langsung pencegahan stunting yang akan dilaksanakan mulai tahun 2025, dengan sasaran prioritas pada anak-anak berisiko tinggi serta keluarga dengan kondisi ekonomi rentan.

  3. Penguatan kapasitas kader Posyandu dan kader gizi melalui pelatihan serta peningkatan peran mereka dalam pendampingan masyarakat.

  4. Peningkatan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan lembaga keagamaan dan sosial, untuk memperluas jangkauan edukasi tentang stunting.

  5. Komitmen pengalokasian anggaran desa untuk program prioritas kesehatan ibu dan anak, sebagai bentuk dukungan terhadap target nasional penurunan stunting.

Dengan terselenggaranya Rembuk Stunting ini, Pemerintah Desa Mama berharap lahirnya perencanaan yang lebih terarah dan berbasis kebutuhan riil masyarakat, serta terciptanya komitmen kolektif dari seluruh elemen dalam mewujudkan Desa Mama yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.


???? Disusun oleh: Tim Dokumentasi dan Publikasi Informasi Desa Mama
???? Galeri foto kegiatan dan dokumentasi lainnya dapat diakses melalui media sosial resmi Pemerintah Desa Mama.

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT